Sabtu, 09 Juni 2012

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Analisa Laporan Keuangan terdiri dari dua kata Analisa dan Laporan Keuangan. Untuk menjelaskan pengertian kata ini maka kita dapat menjelaskannya dari arti masing-masing kata. Kata analisa adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan laporan keuangan adalah Neraca, Laba/Rugi, dan Arus Kas (Dana). Kalau dua pengertian ini digabungkan maka analisa laporan keuangan berarti:
Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat (Sofian Syafri Harahap, 1998:190)

menurut beberapa ahli, pengertian analisis laporan keuangan adalah:

* Menurut Drs. Djarwanto P.S
          Analisis laporan keuangan adalah merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan, dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang di ambil akan menjadi lebih baik.

* Menurut Dwi Prastowo D, MM, Akt
          Analisis laporan keuangan adalah suatu proses membedah - bedah laporan keuangan ke dalam komponen-komponennya. Penelaahan mendalam terhadap masing-masing komponen dan hubungan di antara komponen-komponen tersebut akan menghasilkan pemahaman menyeluruh atas laporan keuangan itu sendiri.

* Menurut Soemarso (2006:430)
           Analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena.

* Menurut Ikatan Akuntan Indonesia
          Analisis laporan keuangan adalah analisis terhadap neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya untuk mengetahui gambaran tentang posisi keuangan dan perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.


TUJUAN ANALISIS KEUANGAN

a.     Investasi Pada Saham
   Analisis resiko difokuskan pada kemampuan perusahaan melewati masa-masa sulit dan kemudian memproyeksikan kemampuan ini untuk periode-periode masa yang akan datang.
b.     Pemberian Kredit
   Menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta  bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
c.      Kesehatan Pemasok
   Menganalisis profitabilias perusahaan pemasok, kondisi keuangan, kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasinya sehari-harinya, dan kemampuan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo.
d.     Kesehatan Pelanggan
   Menilai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Analisis meliputi Besarnya kredit, jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan
e.      Kesehatan perusahaan ditinjau dari karyawan
   Memastikan apakah perusahaan yang akan dimasuki tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus. Faktor yang dianalisis adalah profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan kemampuan menghasilkan kas dari perusahaan
f.       Pemerintah
   Menentukan besarnya pajak yang harus dibayarkan, menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industri, dan menganalisis layak tidaknya perusahaan melakukan go public
g.     Analisis Internal
   Menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan sebagai bahan evaluasi prestasi manajemen, dan digunakan oleh manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan serta untuk evaluasi perubahan strategi
h.     Analisis Pesaing
   Menentukan sejauh mana kekuatan keuangan pesaing yang digunakan untuk penentuan strategi perusahaan misalnya penentuan harga, strategi merebut pangsa pasar.
i.       Penilaian kerusakan
   Menentukan besarnya kerusakan yang dialami perusahaan dalam rangka untuk mengganti kerusakkan yang dialami perusahaan dalam rangka untuk mengganti kerugian.
 
JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya adalah:
 
a) Neraca : laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan yang menunjukkan posisi keuangan pada suatu saat tertentu.
b)    Laporan laba rugi : suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu.
c)     Laporan perubahan modal: Laporan perubahan modal adalah suatu ikhtisar tentang perubahan modal yang terjadi selama jangka waktu tertentu (periode tertentu). Hal-hal yang menyebabkan perubahan modal:
1) Adanya setoran tambahan/investasi dari pemilik.
2) Adanya laba usaha
3) Adanya kerugian.
4) Pengambilan untuk keperluan pribadi.

d)    Laporan arus kas: bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai (kas) perusahaan.
ANALISA RASIO KEUANGAN

      Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :

a. Rasio Likuiditas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu :
  • 1) Current Ratio = ………………………(1)
  • 2) Acid Test Ratio = ….(2)
  • 3) Cash Position Ratio = ………………(3)
b. Rasio Solvabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :
  • 1) Total Debt To Equity Ratio=…………………………………..(4)
  • 2) Total Debt To Total Assets Ratio=…………………………….(5)
  • 3) Long Term Debt To Equity = …..……………...………………(6)
  • 4) Long Term Debt To Total Assets= ...…………………………..(7)
c  . Rasio Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :
  • 1) Return On Equity (ROE)= ………………………….(8)
  • 2) Return On Assets (ROA) = ……………………….(9)
  • 3) Net Profit Margin= …………………………………….(10)
  • 4) Gross Profit Margin = …………………………(11)

MANFAAT ANALISIS KEUANGAN
        Manfaat analisis laporan keuangan berdasarkan pada kepentingan para pemakai laporan yaitu :
1.     Untuk mengetahui hubungan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain baik dalam satu laporan keuangan maupun antar laporan keuangan, sehingga apabila terjadi kelemahan dalam satu atau beberapa perusahaan dari laporan keuangan akan diambil tindakan untuk memperbaikinya.
2.     Dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan.
3.     Bersama dengan anggaran kas dapat digunakan untuk memprediksi laporan keuangan dimasa yang akan datang.
4.     Untuk mengetahui posisi dan perkembangan dari satu atau beberapa laporan keuangan sehingga dapat diramalkan kecenderungannya pada masa yang akan datang.

Analisis yang dilakukan terhadap neraca dan laporan laba rugi merupakan penelaahan hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknis analisis (alat-alat analisis) yang digunakan untuk mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari setiap pos tersebut dengan memperbandingkannya dengan periode yang lalu atau membandingkannya dengan alat-alat pembanding yang lain seperti neraca dan laporan laba rugi yang dibudgetkan ataupun dengan laporan keuangan perusahaan lain yang sejenis.

        Selain itu analisis laporan keuangan juga memberikan ke banyak pihak dalam perusahaan yang terbagi dalam 2 kelompok, yaitu:

INTERNAL :
1. Pengelola (direksi & manajemen)
Laporan keuangan memberikan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan, melakukan budgeting dan kontrol
internal.
2. Karyawan
Karyawan Anda akan tertarik dengan informasi keuangan yang terkait dengan stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat memberikan gambaran apakah perusahaan mampu memberikan balas jasa dan menyediakan kesempatan bekerja dan berkarir untuk jangka waktu yang lama.


EKSTERNAL :
1.) Investor/owner
Investor atau owner berkepentingan dengan informasi yang berhubungan dengan resiko yang terkait dengan investasi modal.
2.) Pemberi Pinjaman
Pihak yang memberi pinjaman berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang beserta bunganya dengan tepat waktu. Laporan keuangan dapat membantu mereka untuk menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu yang diberikan.
3.) Supplier
Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya. Informasi tersebut akan membantu supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan jangka waktunya.
4.) Pelanggan
Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan, terutama pelanggan yang melakukan kerjasama jangka panjang. Pelanggan yang loyal membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng.
5.) Pemerintah
Bagi pemerintah, mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar pajak.


SUMBER :
http://blog.re.or.id/analisa-laporan-keuangan.htm 
http://www.scribd.com/doc/20635304/Pengertian-Analisis-Laporan-Keuangan 
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kursus_financial_analysis/Analisa%20Laporan%20Keuangan.pdf 
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2130426-pengertian-analisis-laporan-keuangan/ 
http://anyaadriana.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-manfaat-analisis-laporan.html 
http://lydia14211185.wordpress.com/2012/06/07/pengertian-dan-manfaat-analisis-laporan-keuangan/ 


Minggu, 08 April 2012

SOFT SKILL TASK 2

Adjective
Adverb
Noun
Verb
Bad
Badly
Badness
Be bad
Loud
Loudly
Loudness
Loud
Higher
Highly
Highness
Higher
Quick
Quickly
Quickness
Be quick
Happy
Happily
Happiness
Be Happy

  1. Everest is the higher mountain in the world (Adjective)
  2. Nina so happy when she get a new motorcycle (Adjective)
  3. Yogi get a badly math test scores (Adverb)
  4. The police talk to me so loudly (Adverb)
  5. Ambulance driver carrying the car with high quickness (Noun)
  6. Dodi have a badness plan to get Nina love (Noun)
  7. Today the time feel so be quick (Verb)
  8. My sister crying so loud when my mom go to work (Verb)

A DIFFERENT OF ENGLISH BRITISH AND AMERICAN ENGLISH

Perbedaan paling jelas antara Bahasa Inggris British dan American adalah nada bahasanya, yaitu, intonasi yang ada pada kalimat-kalimatnya. Ketika orang Inggris dan orang Amerika bicara, mereka dikenal terutama dengan intonasi keanekaragaman mereka masing-masing. Ketika menyanyi, nada prosa berbeda dengan nada musiknya, hal ini lebih menyulitkan untuk membedakan antara penyanyi Inggris dan penyanyi Amerika. Perbedaan lain dalam pengucapan berada pada pola tekanan suara dalam pengucapan konsonan dan vocal (huruf hidup).
Perbedaan grammer telah lama diperbincangkan, tapi umumnya lewat studi para ahli secara perorangan yang difokuskan pada beberapa persoalan grammar. Perbincangan yang komprehensif dan ekstensif jarang terjadi. Para penulis grammar ternama memahami betul bahwa Bahasa Inggris British dan Bahasa Inggris Amerika berbeda dalam morphology dan syntaxnya, akan tetapi mereka cenderung membahasnya secara garis besarnya saja. 

Anthoni Burgess, salah seorang ahli bahasa, setuju bahwa beberapa bentuk kata kerja sebagai suatu ilustrasi belaka. Meskipun begitu perbedaan grammatikal antara dua bangsa yang berbeda ini memang bermacam-macam. Pembahasan umum mengenai perbedaan Bahasa Inggris British dan Amerika ini, dari berbagai sudut pandang dapat ditemukan pada karangan Randolph Quirk dkk, John Algeo, Michael Swan, Douglas Biber dkk, Rodney Huddleston dan Geoffrey Pullum, Gunnel Tottie, Peter Trudgill dan Jean Hannah, dan Pam Peters.

Meskipun kedua perbedaan bahasa tersebut terlihat tidak stabil karena kedua keragaman tersebut saling mempengaruhi—dengan meminjam kedua cara melalui laut atlantik dan via internet pada saat ini—sedikit perbedaan grammar antara Bahasa Inggris British dan Amerika memang cukup membingungkan. Ketika penggunaan bahasa dikatakan sebagai Bahasa Inggris British—sebuah ungkapan tidak diartikan bahwa ini hanyalah satu-satunya Bahasa Inggris British atau penggunaan Bahasa Inggris British tidak terjadi di Amerika jua—tapi hanya saja bahwa penggunaan tersebut dibuktikan dengan sumber bahasa dari Bahasa Inggris British dan penggunaan bahasa tersebut lebil khas sebagai Bahasa Inggris British daripada Amerika.
Berikut perbedaan bahasa Inggris British dan Amerika ditinjau dari beberapa sudut pandang.
 Ejaan (spelling)

Bahasa Inggris British cenderung mempertahankan ejaan banyak kata yang asalnya dari Perancis sedangkan Inggris Amerika mencoba untuk mengeja kata lebih mendekati cara mereka melafalkannya dan mereka menghilangkan huruf-huruf yang tidak diperlukan.
Berikut beberapa contohnya:

Bahasa Inggris British Bahasa Inggris Amerika
centre
theatre
realise
catalogue
programme
travelled
neighbour
grey
plough
to practise (verb)
practice (noun)
cheque
Center
theater
realize
catalog
program
traveled
neighbor
gray
plow
to practice (verb)
practice (verb)
check (noun)


Pelafalan (pronunciation)
  • Orang Amerika biasanya melafalkan huruf “r” dengan menggulung lidah mereka ke belakang dan merapatkannya ke langit-langit mulut sedangkan kebanyakan orang Inggris tidak melafalkan huruf “r” dalam kata, khususnya jika terdapat pada akhir kata.
  • Dalam bahasa Inggris Amerika kata “can” dan “can’t” kedengaran sangat mirip sedangkan dalam bahasa inggris British Anda bisa membedakannya secara jelas.
  • Orang Amerika cenderung melafalkan kata seperti “reduce”, “produce”, “induce”, “seduce” (kata-kata kerja yang berakhiran “duce”) dengan lebih rileks, yang berarti bahwa setelah huruf “d” mengikut bunyi/huruf “u”. Dalam bahasa Inggris British setelah huruf “d” ditambahkan “j”.
  • Orang Amerika memiliki kecenderungan untuk mereduksi kata dengan menghilangkan beberapa huruf. Kata “facts” misalnya dalam bahasa inggris Amerika dilafalkan sama dengan kata “fax” - “t” tidak diucapkan.
  • Kadang-kadang huruf dihilangkan dalam bahasa Inggris British seperti dalam kata “secretary”, dimana huruf “a” tidak diucapkan.
  • Dalam bahasa Inggris Amerika, kombinasi huruf “cl” dalam kata seperti “cling”, “climat”, “club” dll, kedengaran lebih frika. Anda dapat menghasilkan bunyi ini dengan menegangkan pita suara.
Penekanan kata terkadang juga berbeda. Contoh, kata “details” mendapatkan penekanan pada huruf “e” dalam Inggris British dan pada “ai” dalam Inggris Amerika.

Kosa kata (vocabulary)
Ada beberapa kata dan istilah yang digunakan hanya dalam Inggris British atau hanya dalam Inggris Amerika. Akan tetapi, dengan adanya media baru seperti internet dan dunia yang semakin mengglobal kata-kata seperti ini menjadi semakin sedikit. Berikut beberapa contohnya.


Bahasa Inggris British Bahasa Inggris Amerika
lift
boot
autumn
litter
crossroad
trousers
Elevator
trunk
fall
garbage
crossing
pants

Sumber:
http://www.englishindo.com/2011/05/perbedaan-british-dan-american-english.html
http://englishonline.blogdetik.com/2009/12/18/perbedaan-bahasa-inggris-british-british-english-dan-bahasa-inggris-america-american-english/

DEBBY APRILIANTI

Debby Aprilianti Naland, that is my name. Everybody called me debby. I was born in Jakarta, 18 April 1993. Nothing special inside me, but i havelittle family to make me be a special person. My father, Albert Naland, he is a good father in the world for me. He always give me a power to be strong girl. My Mother, Rohaidah Yuniarti, she is a super mom in the world for me. She always give me a support to be what i want. I have one brother, he name is Adi Saputra Naland. He is now studying at Gunadarma University like me. But we are in a different majored. My majored in management economics and my brother in system information.

After college, i have plan to be a marketing or open restaurant family. Why i want to open restaurant family? Because i want see many family can eat together. I will be so happy if i can see many family can laugh together when they are eating. Haha, that is my dream and i will be a fact :)

Jumat, 02 Desember 2011

BAB 2: PROSES MANAJEMEN PEMASARAN

A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMASARAN

        Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer pemasaran akan selalu berada dalam lingkungan yang kompleks dan penuh dengan ketidak pastian. Keputusan yang diambil terutama menyangkut masalah penetapan harga, produk, distribusi dan promosi. Pengambilan keputusan tersebut tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan ekstern seperti, demografi, kondisi perekonomian, kebudayaan, persaingan dan sebagainya. Manajer pemasaran sering menghadapi masalah kurangnya informasi untuk pengambilan keputusan, sehingga harus menerapkan prosos penyelesaian masalah secara sistematis.
        Keputusan yang rasional menghendaki adanya proses keputusan yang selaras dan logis. Metode tradisional dapat membantu sebagai pendekatannya, yang terdiri dari:
  • Mengidentifikasikan masalah, harus mengetahui dulu masalahnya dan mengidentifikasikan masalah dan kesempatan lebih awal. Informasi untuk mengambil keputusan dapat dikumpulkan dengan memonitor para pembeli.
  • Merumuskan berbagai alternatif, menentukan berbagai alternatif penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi. Beberapa alternatif kadang-kadang dapat diperbaiki dengan mempertimbangkan pengalaman-pengalaman pahit di waktu yang lalu.
  • Menganalisa alternatif, menilai alternatif yang telah di kumpulkan, apabila ada kekurangan data maka manajer harus membuat anggapan-anggapan atau pendapat lain dan diadakan penyesuaian atau perubahan seperlunya. Dengan suatu analisa, maka manajer diarahkan untuk mengambil kesimpulan yang disertai dengan pernyataan untuk menentukan kebaikan dan keburukannya.
  • Mengusulkan suatu penyelesaian dan menyarankan suatu rencana tindakan, meskipun kenyataan, kesempatan dan resiko yang dihadapi sama, tetapi kesimpulan yang diambil dapat berbeda-beda diantara para manajer. Rencana tindakan mungkin dapat menemukan beberapa faktor penting yang belum dimasukkan di dalam analisa. Manajer dapat menetapkan berbagai alternatif, memberikan perkiraan tentang ketidakpastian, dan mengkuantitatifkan berbagai macam konsekuensi tindakan.
B. MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN

         Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk mengambil keputusan secara efektif tentang produk. Faktor-faktor tersebut merupakan bagian atau elemen yang ada dalam sebuah model untuk mengambil keputusan tentang produk, yaitu:
  • Analisa pasar, memberikan kemungkinanan para manajer untuk mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan para pembeli. Juga dapat menunjukkan sampai seberapa jauh penawaran yang ada bisa memberikan kepuasan pada mereka. Jadi analisa pasar membuka kesempatan untuk mengenalkan produk baru yang menguntungkan ataupun untuk mengubah, memperbaiki, dan melengkapi produk yang ada.
  • Memonitor lingkungan, perusahaan harus berusaha memanfaatkan secara penuh kesempatan yang ada dengan sumber-sumber yang terbatas dan di pengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan ekstern, seperti: demografi, kondisi perekonomian, sosial dan kebudayaan, politik dan hukum, teknologi dan persaingan.
  • Menentukan tujuan produk, tujuan produk dikaitkan dengan masalah pengembangan investasi, laba dan market share atau volume penjualan.
  • Menentukan Marketing Mix, manajemen dihadapkan pada tiga masalah yang harus diprtimbangkan, yaitu:
  1. Variabel-variabel marketing mix manakah yang harus di kembangkan untuk setiap produk yang di tawarkan?
  2. Dari variabel marketing mix yang dipilih, macam variabel manakah yang tepat untuk diambil?
  3. Pertimbangan yang ketiga adalah, mengembangkan usaha pemasaran keseluruhan untuk produk tersebut?
  • Penerapan keputusan-keputusan marketing mix, keputusan ini dapat dilaksanakan dengan menentukan:
  1. Tugas apa yang harus dilaksanakan?
  2. Siapakah yang melaksanakan tugas tersebut?
  3. Mengapa tugas tersebut dilaksanakan?
  4. Bagaimana tugas tersebut dilaksanakan?
  5. Kapan tugas tersebut dilaksanakan?
  6. Dimana tugas tersebut dilaksanakan?
           Penerapan keputusan marketing mix yang tidak memadai atau keliru mungkin disebabkan karena pelaksanaannya yang kurang baik.
  • Mengadakan prosedur pengawasan, ada lima tahap sistem pengawasan, yaitu:
  1. Memilih kriteria pengawasan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan produk tertentu.
  2. Pengukuran kriteria, harus dapat diukur dalam berbagai macam situasi secara rasional. Misal market share, yaitu presentase jumlah unit yang terjual untuk suatu produk dihitung dari jumlah unit yang terjual untuk industri dan produk-produk saingan.
  3. Penentuan standard kerja dan jangka waktu pencapaiannya, misal ditentukan standard kerja untuk produk X market sharenya 20% untuk bulan Januari.
  4. Memonitor kejadian, apakah standard yang telah ditentukan dapat dicapai. Cara yang dapat dipakai dengan observasi langsung atau menganalisa data konsumen.
  5. Membandingkan hasil dengan standard, kalau hasil yang dicapai telah memenuhi standardnya, berarti baik. Tetapi jika hasil yang dicapai tidak memenuhi standardnya, maka perlu dianalisa lebih lanjut mengapa tujuan tersebut tidak tercapai, mungkin disebabkan karena penetapan standardnya keliru. Oleh karena itu perlu dianalisa kembali dari awal.
C. TUGAS-TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN

         Tugas menejer pemasaran yaitu bagaimana proses manajemen dijalankan untuk mengubah  sumber - sumber ekonomimenjadi produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dan kebutuhan pasar yang masih ada merupakan kesempatan pemasaran. Tugas manajer pemasaran dimulai jauh sebelum produk dihasilkan dan tidak akan berhenti sampai produk terjual, tugas tersebut seperti ; 

-     mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen
-     mengembangkan komsep produk
-     menguji berlakunya konsep produk
-     membuat design produk
-     mengembangkan pembukusan dan merk
-     menetapkan harga
-     mengatur distribusi
-     menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif
-     memeriksa penjualan 
-     memperhatikan kepuasan konsumen
-     memperbaiki dan mengembangkan rencana pemasaran

         Tugas - tugas manajer pemasarang yang cukup banyak tersebut dapat dibuat sistematika dalam bentuk yang sederhana yang disebut proses pemasaran strategis. Proses pemasaran strategis adalah suatu proses manajemen yang menganalisa  kesempatan pasar dan memilih posisi, program dan mengendalikan pemasaran yang menciptakan dan mendukung bisnis - bisnis yang aktif untuk mencapai tujuan serta sasaran perusahaan. Adapum tahap - tahap dalam proses pemasaran strategis, yaitu : 

a.      analisa kesempatan pasar
b.      perencanaan : 
         -     tujuan perusahaan 
         -     strategi pemasaran 
         -     rencana pemasaran
c.      pengawasan : 
         -     pelaksanaan kegiatan pemasaran
         -     pengukuran kriteria
           Selain tugas - tugas tersebut, manajer pemasaran juga harus mengadakan penyesuaian terhadap permintaan pasarnya. Ini dilakukan dengan mengatur tingkat, waktu dan sifat - sifat permintaan sedemikian rupa, sehingga membantu perusahaan dan nama resminya adalah sbb :


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keadaan Permintaan                       Tugas Pemasaran                               Nama Resmi
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
a. Permintaan Negatif                 - Positifkan permintaan                 - Conversional Marketing
b. Tak ada permintaan                - Ciptakan permintaan                   - Stimulation Marketing
c. Permintaan latent                    - Kembangkan permintaan            - Developmental Marketing
d. Permintaan menurun               - Tingkatkan permintaan               - Remarketing
e. Permintaan tak teratur           - Selaraskan permintaan                - Syncromarketing
f. Permintaan penuh                    - Pertahankan permintaan             - Maintenance Marketing
g. Permintaan berlebihan            - Kerangi permintaan                    - Demarketing
h. Permintaan tak sehat              - Tiadakan permintaan                  - Countermarketing
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
a.  Permintaan Negatif (Negatif Demand)
         Adalah keadaan dimana sebagian terbesar dari segmen pasar potensial yang penting tidak menyukai produk atau jasa yang ditawarkan, bahkan mereka bersedia membayar untuk menghindarinya. Misal, permintaan negatif terhadap vasectomy. Tugas manajer pemasaran pada keadaan permintaan ini adalah membuat suatu rencana untuk mengubah permintaan yang negatif menjadi permintaan yang positif dan disebut "Conversional Marketing".

b.  Tidak ada permintaan (no demand)
         Berarti orang tidak berminat sama sekali terhadap penawaran suatu produk atau jasa. Penawaran yang ada dalam keadaan tidak ada permintaan dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu :
     -     Barang sudah dikenal tetapi dianggap tidak mempunyai nilai, misal barang - barang bekas.
     -     Barangnya sudah dikenal dan dianggap bernilai, tetapi tidak mempunyai nilai untuk pasar tertentu,  misal penawaran perahu di daerah pegunungan..
     -     Barangnya baru di temukan dan menghadapi keadaan tidak ada permintaan karena pasarnya tidak mengetahui tentang adanya barang - barang tersebut, misal barang - barang perhiasaan.
         Tugas manajer pemasaran pada keadaan permintaan ini adalah menciptakan perminntaan atau "stimulational marketing". Dalam manajer melakukan tugasnya, dapat menggunakan 3 cara, yaitu :
     -     mencoba menghubungkan produk atau jasa dengan kebutuhan yang ada dipasar. Misal, barang bekas dapat dibuat barang seni.
     -    mencoba mengubah lingkungan sedemikian rupa agar barang - barang yang ditawarkan menjadi bernilai, misal membuat danau rekreasi untuk menciptakan permintaan terhadap perahu.
     -    menyebar informasi tentang suatu barang yang baru ditemukan ke pasar agar diketahui bahwa barang tersebut ada dan orang tertarik untuk membeli.


c.  Permintaan terpendam (latent demand)
         Adalah bilamana sebagaian besar orang - orang mempunyai kebutuhan yang kuat akan sesuatu yang tidak ada dalam bentuk barang atau jasa yang nyata. Misal, kebutuhan roko yang tidak mengandung nicotine yang dapat merusak kesehatan. Dalam keadaan permintaan seperti ini maka manajer pemasaran mempunyai tugas untuk mengembangkan permintaan atau disebut "development marketing".

d.  Permintaan menurun (falling demand)
         Adalah suatu keadaan di mana permintaan untuk suatu produk atau jasa semakin berkurang dari tingkat sebelumnya, dan diperkirakan akan menurun terus dan jika tidak memperbaiki pasar yang dituju atau usaha - usaha pemasaran. Dalam keadaan permintaan yang seperti ini manajer pemasaran mempunyai tugas untuk meningkatkan permintaan atau disebut "remarketing". Kalau masih mungkin untuk memperbaharui produk dan jasa yang semakin menurun.


e.  Permintaan tidak teratur (irregural demand)
         Perusahaan dapat mengalami masa - masa penuh dan masa - masa sepi atau permintaan tidak teratur, yaitu suatu keadaan dimana pola permintaan pada saat - saat tertentu dipengaruhi oleh fluktuasi musim atau hal - hal lain. Misalnya, hotel di daerah wisata akan mengalami masa - masa penuh pada musim liburan dan akan mengalami masa - masa sepi di luar musim liburan. Tugas manajer marketing pada keadaan permintaan yang seperti ini adalah menyelaraskan permintaan atau "syncromarketing", yaitu dengan menyesuaikan permintaan dan penawaran dengan mengubah pola permintaan misal dengan memberikan harga yang murah pada masa - masa sepi atau mengenakan harga yang tinggi pada masa -masa ramai.

f.  Permintaan penuh (full demand)
         Adalah suatu keadaan dimana tingkat dan saat permintaan yang sekarang sama dengan tingkat dan saat permintaan yang diharapkan. Permintaan pasar di pengaruhi oleh kekuatan - kekuatan yang bersifat menekan, seperti perubahan kebutuhan dan selera di pasar, persaingan yang aktif. Biasanya para pesaing akan muncul bilamana suatu produk mengalami permintaan penuh. Oleh karena itu tugas manajer pemasaran dalam permintaan penuh ialah mempertahankan permintaan atau "maintance marketing", yaitu dengan mempertahankan harga jual, mengendalikan biaya, tetap mengadakan promosi.

g.  Permintaan yang berkelebihan (overfull demand)
         Adalah suatu keadaan dimana permintaan lebih besar dari pada penawarannya. Perusahaan merasa tidak mampu untuk memenuhi permintaan yang lebih besar. Dalam hal ini tugas manajer pemasaran adalah mengurangi permintaan atau disebut "demarketing", yaitu dengan menaikan harga, mengurangi kegiatan promosi.


h.  Permintaan tidak sehat (unwholesome demand)
         Adalah permintaan beberapa jenis produk yang dapat dinilai tidak baik dari segi kesejahteraan konsumen, kemakmuran masyarakat atau penyedia, seperti permintaan rokok,  obat - obat terlarang atau ganja dll. Dalam hal ini manajer pemasaran mempunyai tugas untuk merusak atau meniadakan permintaan atau disebut "countermarketing"


D. PERENCANAAN PEMASARAN
         Perencanaan dapat mencakup suatu periode waktu panjang atau pendek. Perencanaan jangka panjang misal 3,5,10 atau 25 tahun, biasanya melibatkan dari top manajer maupun staff perencanaan khusus dan masalah yang dihadapi sangat luas, seperti masalah perluasan pabrik, pasar atau produk. Sedangkan perencanaan jangka pendek, periode waktunya relatif pendek yaitu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dilaksanakan oleh pelaksana bawah dan menengah, seperti kampanye periklanan, pembelian ataau daerah operasi tenaga penjualan. Ada tiga macam konsep perencanaan, yaitu ;
        -     Perencanaan perusahaan secara keseluruhan
        -     Perencanaan pemasaran
        -     Perencanaan pemasaran tahunan
         Perencanaan  perusahaan secara keseluruhan mencakup penentuan tujuan umum perusahaan dalam jangka panjang dan pengembangan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan - tujuan tersebut. Tujuan dan strategi jangka panjang ini menjadi suatu kerangka untuk mengembangkan rencana - rencana yang tercangkup di dalamnya, seperti masalah keuangan, produksi, kebutuhan tenaga kerja, riset dan pengembangan, penentuan sasaran pasar dan program pemasaran. Pertimbangan pemasaran lebih cenderung mempengaruhi kebijakan perusahaan baik jangka panjang atau jangka pendek, oleh karena itu perencanaan pemasaran sering di jadikan satu dengan perencanaan perusahaan.
         Perencanaan pemasaran mencangkup pengembangan program jangka panjang untuk masalah - masalah yang luas dalam marketing mix. Perencanaan pada masing - masing  variable harus dikoordinasikan dan ditangani dengan baik, sebab setiap variable marketing mix tersebut selalu mengadakan interaksi dengan variable yang lainnya.
         Rencana pemasaran tahunan mencerminkan proses perencanaan yang berjalan untuk satu periode waktu. Manajemen akan mengembangkan rencana induk yang mencakup kegiatan pemasaran setiap tahunnya.

E. PROSES PERENCANAAN 
         Tahap - tahap dalam proses perencanaan, yaitu :
a.  menganalisa situasi, membuat suatu analisa yang teliti tentang situasi perusahaan seperti pasarnya, pesainya, produknya, saluran distribusinya dan program promosinya.
b.  menentukan tujuan
c.  memilih strategi dan taktik
d.  menilai hasil operasinya
      Ada beberapa pertimbangan dalam menetapkan tujuan perusahaan, yaitu :
-adanya pertentangan antara kesempatan lingkungan dengan kesempatan perusahaan.
-adanya kemungkinan keterbatasan sumber - sumber yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenuhi semua kesempatan setiap kesempatan yang ada tidak selalu mempunyai daya tarik yang sama.
Tujuan perusahaan dapat di bedakan menjadi dua, yaitu :
a.  Tujuan umum, menetapkan tujuan untuk mencari laba
b.  Tujuan khusus, tujuan yang diperlukan sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pasar, seperti ; meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, mendapatkan laba untuk jangka pendek. Adapun kegunaan dari tujuan khusus adalah ;
-

Selasa, 11 Oktober 2011

PERAN PEMASARAN DALAM ORGANISASI DAN MASYARAKAT

A. PENGERTIAN PEMASARAN

      Tentunya Anda sering melihat orang-orang menawarkan barang dan jasa di dalam lingkungan Anda tinggal. Ada juga iklan-iklan di televisi yang mempromosikan produk yang mereka jual dengan mempertunjukkan kelebihan produk-produk mereka. Apakah itu menurut Anda merupakan pemasaran? Apa sebenarnya pengertian dari pemasaran yang sebenarnya? Saya akan mencoba menjelaskan tentang kekeliruan yang timbul di masyarakat ini.
      Banyak orang sering menggunakan istilah pemasaran untuk kegiatan periklanan atau penjualan. Semuanya itu sebenarnya hanyalah merupakan sebagian dari kegiatan pemasaran. Penjualan sebenarnya hanyalah merupakan salah satu bagian kegiatan pemasaran yaitu hanya menyangkut kegiatan transaksi yang sesungguhnya dilakukan. Periklanan merupakan salah satu metode kegiatan promosi yang merupakan bagian lain dari kegiatan pemasaran yaitu menyangkut aktifitas komunikasi. Sedangkan pemasaran meliputi masalah penetapan produk, harga, saluran distribusi dan promosi oleh perusahaan selain kegiatan penjualan di atas. (Pandji Anoraga, 1997)
       Definisi pemasaran dapat dibedakan kedalam definisi social dan manajerial. Definisi social adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Adapun definisi manajerial menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing Association/AMA) adalah proses perencanan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi. Definisi ini menyatakan bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang mencakup analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian, juga mencakup barang, jasa, gagasan, berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memberikan kepuasan-kepuasan kepada pihak yang terlibat.

B. KONSEP PEMASARAN

      Philip Kotler (1997 : 21) mengatakan bahwa konsep pemasaran adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibanding pesaing. Ada beberapa konsep pemasaran yang perlu kita perhatikan, yaitu:
  1. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu dan sifatnya ada dan terletak dalam tubuh dan kondisi manusia. Misalnya kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, keamanan dan penghargaan.
  2. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Misalnya setiap orang membutuhkan makan tetapi dapat dipuaskan melalui jenis makanan yang berbeda seperti orang yang satu makan roti yang lainnya makan nasi soto.
  3. Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang di dukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membelinya. Misalnya banyak orang ingin mobil Mercedes, namun hanya sedikit orang yang mampu dan mau membelinya.
  4. Produk atau tawaran adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan berupa barang, jasa maupun ide-ide. Misalnya sebuah restoran  fast-food menawarkan barang-barang (seperti hamburger, kentang goreng, soft drink), jasa-jasa (seperti pembelian, memasak, dan tempat duduk), dan ide (seperti "hemat waktu").
  5. Nilai dan kepuasan merupakan suatu dimana pembeli atau sasaran merasakan terpenuhinya keinginan atau kebutuhannya, sehingga membuktikan produk dan tawaran berhasil.
C. PERILAKU KONSUMEN
      Ada dua komponen kunci yang harus dilakukian pemasaran. Pertama, pemasar berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kedua, pemasaran mempelajari proses pertukaran, yaitu dua pihak saling mentransfer sesuatu yang bernilai bagi yang lain. Hal ini berarti bahwa titik pusat kegiatan pemasaran didasarkan pada suatu aplikasi disiplin keunggulan konsumen.Oleh karena itu, konsumen merupakan titik pusat usaha pemasaran.
      Lingkungan pemasaran didefinisikan sebagai seluruh segmen pasar yang berada di masyarakatdan kemampuan perusahaan dari dalam serta para pesaing yang mempunyai produk yang sama atau barang substitusi lainnya (Sri Utami, 1998). Oleh karena itu, analisis lingkungan mengarahkan pada penilaian kekuatan-kekuatan dan institusi-institusi eksternal perusahaanyang mengidentifikasi bagaimana dampak semua ini pada usaha-usaha pemasaran. Faktor lingkungan lain yang mempengaruhi konsumen dan perusahaan adalah kondisi ekonomi, teknologi, politik, dan kebudayaan.

D. STRATEGI PEMASARAN
      Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Strategi pemasaran mengandung dua faktor yang terpisah tetapi berhubungan dengan erat., yakni:
  1.  Pasar Sasaran.
               Pasar sasaran, yaitu suatu kelompok konsumen yang homogen, yang merupakan sasaran perusahaan. Para ahli ekonomi sekarang menggambarkan pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas sebuah produk atau kumpulan produk tertentu. Akan tetapi, para pemasar memandang para penjual sebagai bagian yang membentuk industri dan para pembeli sebagai bagian yang membentuk pasar.
               Istilah pasar sering digunakan untuk mewakili berbagai pengelompokan pelanggan. Dan seperti telah kita ketahui bersama, perekonomian modern penuh dengan berbagai macam pasar.




                                     Gambar 1.1 Lima Pasar dan Arus Yang Menghubungkan

Berdasarkan gambar 1.1. dapat di pahami bahwa para pengusaha pabrik pergi ke pasar sumber daya (pasar bahan mentah, tenaga kerja, pasar uang) untuk membeli sumber daya dan menjadikannya barang dan jasa, selanjutnya menjual produk jadi ke pedagang perantara, yang menjualnya ke konsumen. Para konsumen menjual tenaga kerja mereka dan mendapatkan uang yang mereka gunakan untuk membayar barang dan jasa. Masing-msing perekonomian Negara dan perekonomian global terdiri dari seperangkat interaksi yang rumit dari pasar-pasar yang bertautan pada seluruh proses pertukaran.

     2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
               Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang di gunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Mc Carthy mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi empat kelompok yang luas yang di sebut empat P dalam pemasaran. Empat P yang di maksudkan adalah: produk (Product), harga (Price), tempat (Place) dan promosi (Promotion).




                                           Gambar 1.2. Variabel Bauran Pemasaran

Setelah di perhatikan gambar di atas, nampak empat P menggambarkan pandangan penjual tentang alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pembeli, masing-masing alat pemasaran harus dirancang untuk memberikan satu manfaat bagi pelanggan. Robert Lauterborn mengemukakan bahwa empat P penjualan berhubungan dengan empat C pelanggan, yaitu:

           Empat P                                                                              Empat C
   Product (Produk)                                                Costumer Solution (Solusi pelanggan)
   Price (Harga)                                                      Costumer Cost ( Biaya pelanggan)
   Place (Tempat)                                                   Convenience (Kenyamanan)
   Promotion (Promosi)                                          Communication (Komunikasi)


     Strategi pemasaran mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran. di antaranya adalah :
  1. Strategi dalam persaingan
  2. Strategi produk
  3. Strategi "Daur Hidup Produk", dan sebagainya.
      Dalam persaingan, diperlukan suatu kejelasan apakah perusahaan akan menempatkan dirinya sebagai pemimpin, sebagai penantang ataukah pengikut. Perlu pula ketegasan langkah yang harus dilaksanakan sesuai dengan sifat dan bentuk pasar yang di hadapi.
       Dalam strategi produk, terkadang banyak unsur yang berkaitan dengan produk yang dihasilkan. Mulai dari desain, warna, bentuk, pembungkusan, dan berbagai sifat fisik produk lainnya. Mencakup pula kebijakan penetapan harga produk yang akan memberikan kepuasan baik kepada konsumen maupun kepada perusahaan sebagai produsen dan penjual. Perlu pula dipikirkan langkah yang perlu ditempuh untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen.
      Selanjutnya strategi pemasaran perlu mempertimbangkan apa yang di sebut daur kehidupan produk (Product Life Cycle). Daur kehidupan produk adalah tahap-tahap yang "dilalui" oleh suatu barang atau jasa sejak ia mulai diperkanalkan di pasar hingga ia lenyap dari pasar tersebut. Dengan memperhatikan hal ini, dapat dibuat rencana tentang langkah apa yang perlu dikerjakan dalam menghadapi setiap tahap dalam kehidupan produk.

E. PERAN PEMASARAN DALAM ORGANISASI
 
1. Peran Pemasaran dalam Sektor Bisnis
      Dalam sektor bisnis, pemasaran mulai di sadari oleh berbagai perusahaan pada waktu yang berbeda. Unilever, Philips, Sony, dan Canon termasuk pelopor di Asia. Praktik pemasaran juga berbeda antar negara. Secara umum, pemasaran paling cepat menyebar di perusahaan-perusahaan penghasil barang konsumen dalam kemasan (Consumer Packaged/Goods), perusahaan-perusahaan penghasil barang konsumen tahan lama (Consumer Durable-Goods), dan perusahaan-perusahaan peralatan industri.
      Dalam dekade terakhir, perusahaan-perusahaan jasa atau pelayanan konsumen (Consumer Service Firm), khususnya penerbangan dan bank, telah menuju pemasaran modern. Pemasaran mulai menarik minat perusahaan asuransi dan pialang saham, meskipun mereka masih harus banyak belajar dalam menerapkan pemasaran secara efektif.

2. Peran Pemasaran dalam Sektor Non-Profit
      Pemasaran semakin menarik minat organisasi non profit seperti perguruan tinggi, rumah sakit, gereja, dan kelompok kesenian, khususnya di Negara-negara maju. Berbagai instansi pemerintah dan lembaga non profit swasta juga meluncurkan kampanye pemasaran sosial untuk mengurangi merokok, minum alkohol, penggunaan obat bius, dan hubungan seks yang tidak aman.

3. Peran Pemasaran dalam Sektor Internasional
      Perusahaan multi nasional banyak menanamkan modalnya untuk meningkatkan kemampuan pemasaran globalnya. Beberapa perusahaan multi nasional Eropa dan Jepang seperti Nestle, Benetton, Unilever, Toyota, Sony, dalam banyak hal telah memahami pemasaran secara lebih baik dan mengalahkan para pesaingnya dari Amerika Serikat. Perusahaan multi nasional telah memperkenalkan dan menyebarluaskan praktik pemasaran modern ke seluruh dunia. Hal ini memaksa perusahaan-perusahaan domestik yang lebih kecil di berbagai Negara untuk memperkuat pemasaran mereka supaya dapat bersaing secara efektif dengan perusahaan multi nasional.

F. KONSEP-KONSEP PEDOMAN ORGANISASI DALAM PEMASARAN
      Kegiatan pemasaran hendaknya dilakukan dibawah filososi yang telah dipikirkan secara matang tentang pemasaran yang efisien, efektif dan bertanggung jawab sosial. Ada empat konsep bersaing yang dijadikan pedoman oleh organisasi untuk melakukan kegiatan pemasaran yaitu:
  1. Konsep Produksi
        Konsep produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para manajer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produk yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara besar-besaran.
  2. Konsep Produk
        Konsep ini berpendapat bahwa konsumen cenderung memilih sebuah produk dengan fitur-fitur yang paling bermutu, dan inovatif. Manajer yang memilih konsep ini cenderung menciptakan produk yang superior dan meningkatkannya sepanjang waktu. Yang perlu diwaspadai dari konsep ini adalah acapkali manajer yang menganut konsep ini cenderung terperangkap pada persepsi bahwa sebuah produk akan berhasil hanya bila produk itu berharga, didistribusikan, diiklankan, dan dijual secara memadai.
  3. Konsep Penjualan
        Konsep ini berpendapat bahwa konsumen dan bisnis jika di tinggalkan biasanya akan cukup banyak membeli produk-produk sebuah perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep penjualan dipraktikkan paling agresif pada barang-barang yang tidak dicari, barang-barang yang biasanya tidak dipikirkan oleh pembeli untuk dibeli, seperti asuransi, ensiklopedia, dan tempat pemakaman.
        Kebanyakan perusahaan mempraktikkan konsep penjualan ketika mereka memiliki kapasitas berlebih. Tujuan mereka adalah menjual apa yang mereka buat, dan bukan membuat apa yang diinginkan pasar. Akan tetapi, pemasaran yang berbasis pada penjualan agresif membawa resiko yang tinggi. Konsep ini berpandangan bahwa pelanggan yang di bujuk untuk membeli sebuah produk, akan menyukainya, dan jika mereka tidak suka, mereka tidak akan mengembalikannya, atau menjelek-jelekkannya, dan mengadu kepada organisasi konsumen dan tidak menutup kemungkinan bahwa konsumen akan membelinya lagi.
  4. Konsep Pemasaran
        Konsep ini menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan adalah perusahaan tersebut harus lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
        Konsep pemasaran itu terdiri dari empat pilar yaitu:
    a. Pasar Sasaran
          Sebuah perusahaan akan berhasil secara gemilang jika mereka secara cermat memilih pasar sasarannya dan mempersiapkan program-program pemasaran yang dirancang khusus untuk pasar tersebut.
    b. Kebutuhan Pelanggan
          Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak mereka sadari. Untuk itu dapat dibedakan lima jenis kebutuhan yaitu: kebutuhan yang dinyatakan, kebutuhan riil, kebutuhan yang tidak dinyatakan, kebutuhan kesenangan, dan kebutuhan rahasia.
    c. Pemasaran Terpadu
          Pemasaran terpadu dapat terjadi pada dua level. Pertama, berbagai fungsi pemasaran (meliputi tenaga penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen produk, dan riset pemasaran) harus bekerjasama. Semua fungsi pemasaran itu harus dikoordinasi berdasarkan sudut pandang pelanggan. Kedua, pemasaran harus pula di rangkul oleh departemen lain di luar pemasaran.
    d. Kemampuan Menghasilkan Laba
          Tujuan terakhir dari konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan mereka. Dalam kasus perusahaan swasta, tujuan utama adalah laba, dalam kasus perusahaan publik dan nirlaba, tujuan utama adalah bertahan hidup dan menarik cukup dana untuk melakukan pekerjaan yang bermanfaat. Meski demikian perusahaan swasta seharusnya tidak bertujuan meraup laba saja. Melainkan mendapatkan laba sebagai akibat dari penciptaan nilai pelanggan yang unggul. Sebuah perusahaan menghasilkan uang karena memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik dibandingkan pesaingnya dan kebanyakan perusahaan tidak menganut konsep pemasaran sebelum dipaksa keadaan seperti: penurunan penjualan, pertumbuhan yang lambat, perubahan pola pembelian, peningkatan persaingan dan peningkatan pengeluaran pemasaran.

G. PEMASARAN INDUSTRI
      Apa sih pemasaran industri itu? Apakah menjual barang untuk di konsumsi seperti pemasaran produk konsumsi? Apa perbedaan pemasaran industri dengan pemasaran produk konsumsi? Saya akan sedikit menjelaskan tentang pemasaran industri agar masyarakat tau jika pemasaran industri itu berbeda dengan pemasaran produk konsumsi.
      Tentunya kita lebih sering mendengar nama pemasaran produk konsumsi. Dan memang didalam kehidupan kita ini, kita lebih banyak membeli produk untuk dikonsumsi secara langsung, sehingga pemasaran produk konsumsi lebih di kenal di masyarakat dibandingkan pemasaran industri. Pemasaran industri dikenal juga dengan nama pemasaran industrial, pemasaran bisnis, perusahaan antarperusahaan dan pemasaran organisasi. Pemasaran industri berbeda dengan pemasaran produk konsumsi, terutama dalam hal penggunaan produk dan konsumen yang dituju, dimana pemasaran industri mengarahkan produknya kepada:
  1. Perusahaan yang akan menjual kembali produk tersebut
  2. Perusahaan yang membeli produk tersebut untuk membantu proses produksinya, dan
  3. Lembaga atau organisasi yang membeli produk tersebut untuk membantu kegiatan operasionalnya
      Pemasaran industri adalah kegiatan yang memfasilitasi terjadinya pertukaran produk dengan pelanggan dalam pasar industri, mencakup semua perusahaan yang membeli barang dan jasa industri, untuk digunakan dalam memproduksi barang dan jasa yang akan dijual, disewakan atau dipasok kepada konsumen lain. Transaksi dalam pemasaran industri terjadi apabila suatu barang atau jasa dijual untuk suatu kegunaan lain  dan bukan secara langsung untuk dikonsumsi secara personal (Bingham et al., 2005). Contohnya:
  • Pemasaran bahan baku phospat ke pabrik pupuk
  • Pemasaran peralatan boilers ke pabrik gula
  • Pemasaran mesin tenun ke pabrik tenun
  • Pemasaran kapal tanker ke perusahaan angkutan minyak
      Contoh yang lebih konkretnya adalah suatu pabrik tekstil membeli mesin tekstil untuk peremajaan mesinnya yang sudah tua atau suatu perusahaan industri otomotif membeli pelat baja (sheet) untuk bahan baku pabrik perakitannya.


SUMBER REFERENSI:
Anoraga, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi. Jakarta:
        Rineka Cipta
Widiana, Dra. Muslichah Erma. 2010. Dasar-Dasar Pemasaran. Bandung: Karya Putra Darwati
Subroto, Budiarto. Pemasaran Industri
http://kanghae.com/menejemen-pemasaran/konsep-dasar-pemasaran-abad-21

www.cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia